Ada Apa Dengan Kita?

Ada Apa Dengan Kita?
foto: baltyra.com 
Ada banyak pembicara di ruang itu
Ruang 3X4 meter yang aduhai
Semua ingin berbicara. Semula
Aku pun bicara tapi dalam hati saja

Tambah lagi suara radio, tv, mesin-mesin
Aku lantas menatap layar saja
Menyerupai usia zaman, sambil menerka:
Ada apa dengan kita?
Ada apa dengan suara?

Aku tak mengerti. Aku diam saja
Melenggang di antara mereka
Dan mereka masih asik bercakap
Seolah itu percakapan terakhir mereka

Saut-menyaut suaranya seirama
“Ah, merdu betul,” kataku menyimak
Aku jadi ingin bersuara kembali
Ya, aku juga ingin didengar
Disiarkan radio-radio, sekalipun
Kembali dilupakan

Ada  apa dengan kita?
Itu pertanyaan kesekian kali
Yang muncul dalam kepalaku
Apa ada kita seperti yang semestinya?
Antara layar-layar, suara-suara

Aku dengar. Aku dekap. Aku sekarat
Sendiri. Antara kanal-kanal suara
Seperti parodi-parodi kolot yang mengundang
Gelak tawa. Tapi sayang sudah tak lagi
Berlaku

Aku menerima pesan singkat: nikmati saja;
Aku tak mengerti kenapa kita perlu bahagia?
Kita perlu sedikit lupa. Menari dan berlaga
Kita perlu sedikit upaya. Melawan dunia
Dengan menjadikannya tawa

Tiba-tiba aku menggangguk
Seperti orang yang sangat ngantuk
Oh, suara bisa membuat orang terpedaya
Tanpa rupa, nyatanya usia bisa susut juga

Ah, ada apa dengan kita?

23/06/2016

Puisi di atas adalah pertanyaan kecil dari efek samping teknologi dan kemajuan zaman. Puisi yang sepontan saya tulis karena saya merasakan kecanggungan luar biasa, tiba-tiba, tanpa musabab yang jelas. 

Saya pikir itu cuma sekadar igauan. Sekali pun saya menulisnya dengan kesadaran penuh. 

saya hendak menyampaikan aspirasi, sepertinya. Tapi tersangkut, terlupakan begitu saja. dan mungkin saya ingin berusaha, tapi tidak tahu mesti berbuat apa.

ah, ada apa dengan saya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silakan berkomentar dengan santun, inspiratif dan tidak mengandung SARA...mari saling menginspirasi