Tampilkan postingan dengan label menulis berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menulis berita. Tampilkan semua postingan

Memahami Penulisan Berita Lebih Dekat


Memahami Penulisan Berita Lebih Dekat
memahami berita lebih dekat via acehmenulis.com 
Pengertian Berita

Sobat muda, sebagaimana informasi yang dewasa ini tersaji begitu mudah dengan bantuan teknologi. Informasi itu bisa disebut berita, sebagian besar. Apa itu berita? Alangkah baiknya kita memahami lebih dekat tentang berita, sebelum membacanya lebih lanjut.

Berita adalah informasi yang penting dan menarik perhatian orang banyak. Dari segi etimologis, berita sering disebut juga dengan warta. Warta berasar dari bahasa Sansekerta, yaitu “vrit” atau “vritta”, yang berarti kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Persamaan dalam bahasa Inggris dapat dimaknakan dengan “write”. Istilah “berita” dalam bahasa Indonesia disadur dari asal kata “vritta” dalam bahasa Sansekerta.

Beberapa istilah berita menurut para ahlinya:

·   Paulo de Massener (Here’s The News; Unesco Associate): Berita adalah suatu informasi penting yang menarik perhatian dan minat khalayak.
·    Adinegoro: bertia adalah pernyataan antarmanusia yang bertujuan untuk memberitahukan, yang disiarkan melalui pers.
·       Mochtar Lubis (Pers dan Wartawan): Berita adalah apa saja yang ingin diketahui pembaca, apa saja yang terjadi dan menarik perhatian orang, apa saja yang menjadi buah percakapan orang; semakin menjadi buah tutur orang banyak, semakin besar nilai beritanya, asalkan tdak melanggar ketertiban perasaan dan undang-undang penghinaan.

Jenis Berita

Berkaitan dengan jenis-jenis berita. Haris Sumadiria (2005) menyatakan ada tiga jenis berita dalam aktivitas jurnalistik, yang terdiri atas berita elementary, berita intermediate, dan berita advance.

1.      Berita Elementary
a)      Straight news report: laporan berita langsung, yaitu berita yang berwujud laporan langsung dari suatu peristiwa, biasanya menyajikan apa yang terjadi dalam waktu singkat dan memiliki nilai objektivitas fakta yang ddapat dibuktikan dan dapat ditulis dengan mematuhi unsur 5W+1H (what, who, where, why, + how).

b)      Dept news report: laporang berita mendalam, yaitu berita yang berwujud laporan fakta-fakta mengenai peristiwa yang terjadi dan dikatikan dengan fakta-fakta sebelum/sesudah kejadian yang mempengaruhinya. Berita jenis ini sedikit berbeda dengan Straight news report karena memerlukan kolaborasi fakta-fakta lain yang terkait, yang bukan opini atau pendapat wartawan.

c)      Comprehensive news: berita menyeluruh, yaitu berita tentang suatu peristiwa dengan sajian fakta-fakta secara menyeluruh yang ditinjau dari berbagai aspek yang mempengaruhi, biasanya menyajiakan gabungan fakta-fakta yang dikemas dalam satu keutuhan informasi sehingga pembaca dapat memahami “makna lanjutan” dari berita tersebut.

Artikel terkait: cara menuliskan berita dengan teknik penulisan berita yang benar

2.      Berita Intermediate
a)      Interpretative news report: laporan berita interpretatif, yaitu berita yang memfokuskan pada peristiwa/masalah yang bersifat kontroversial dengan dukungan fakta-fakta yang ada dan menarik perhatian publik. Wartawan memberikan analisis dan interpretasi dalam peulisannya tentang peristiwa dan fakta-fakta yang terjadi sehingga dapat menguak makna yang sebenarnya dari suatu peristiwa/masalah yang diberitakan.

b)      Feature story report: laporan berita khas, yaitu berita yang menyajikan informasi dan fakta yang menarik perhatian pembaca dengan gaya penulisan yang berbeda. Berita ini dikemas lebih menarik dan bersifat ringan, di samping tetap fokus menyampaikan esensi berita.

3.      Berita Advence
a)      Depth reporting: pelaporan mendalam, yaitu laporan jurnalistik tentang suatu peristiwa/masalah aktual yang disajikan secara lebih mendalam, tajam, lengkap, dan utuh dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui dari berbagai perspektif dan lengkap tentang atau peristiwa/masalah yang terjadi. Biasanya, berita jenis ini dikemas dalam bentuk liputan utama, yang melibatkan tim wartawan yang lebih banyak dengan gaya bahasa tulisan yang menarik, di samping membutuhkan waktu penulisan.

b)      Investigative report: pelaporan penyelidikan, yaitu berita yang memfokuskan pada peristiwa/masalah yang kontroversial, seperti berita interpretatif. Hanya saja, dalam berita invetigatif, wartawan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap fakta yang ada sehingga memperoleh fakta-fakta baru yang bersifat khusus dan memiliki nilai berita yang tinggi.

c)      Editorial news: berita otentik/tajuk, yaitu berita yang menyajikan pikiran instuisi media terhadap suatu peristiwa/masalah yang aktual dan layak mendapat perhatian publik. Berita ini tidak hanya menyajikan fakta, tetapi juga opini yang menafsirkan fakta-fakta sehingga dapat mempengaruhi opini publik.

Demikianlah sobat muda pembahasan yang singkat ini, semoga mampu menjadi satu pijakan untuk langkah yang baik.

Salam hangat

Kurapikasoka

sumber: Jurnalistik Terapan karya Syarifudin Yunus.

Cara Menulis Berita dengan Teknik Penulisan Berita yang Benar


Cara Menulis Berita dengan Teknik Penulisan Berita yang Benar
cara menulis berita via www.pdii.lipi.go.id
Sobat muda, berbagai berita yang disajikan setiap harinya adalah hasil proses peliputan atau wawancara. Suatu berita dapat dinilai baik atau buruk, tergantung bagaimana keterampilan wartawan dalam menyusun berita.

Terkadang, ada berita yang baik dan bernilai tinggi, tetapi karena penyusunan dan penyajian berita tidak baik, maka berita itu menjadi tidak bermakna atau bisa terjadi sebaliknya. Ada berita yang relatif tidak penting dan tidak bernilai, tetapi karena disusun dan disajikan dalam pola berita yang baik, maka hasilnya mendapat perhatian yang besar dari pembaca.

1.      Prasyarat Menulis Berita
Dalam aspek dan masalah apa pun, anda dapat mencoba untuk menuliskannya dalam bentuk berita. Untuk membantu memudahkan sobat dalam menuliskan berita, maka diperlukan prasyarat yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut.

·  Mempunyai pengetahuan yang luas tentang peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung. Bentuknya bisa berupa backgroud tentang peristiwa yang terjadi, hasil liputan di lapangan atau membaca literatur lain yang terkait dengan berita.
·   Mengetahui secara langsung tentang peristiwa atau kejadian yang terjadi, apa pun kondisinya.
·         Menghindari terjadinya berita palsu yang dapat menyesatkan pembaca.
·         Mengedepankan objektivitas, tidak berpihak, dan akurasi data maupun pernyataan.

2.      Pola Penulisan Berita
Tidak ada acuan tertentu dalam menulis berita. Setiap jurnalis dapat mengembangkan pola penulisan beritanya masing-masing.

Setidaknya ada empat pola penulisan berita yang lazim dipakai dalam dunia jurnalistik, yaitu Pola Piramida, Pola Piramida Terbalik, Pola Pararel dan Pola ADIKASIMBA (5WIH)

·         Pola Piramida
Pola penulisan berita ini lebih menekankan pada cara menulis berita yang dimulai dari unsur/pesan terpenting dari peristiwa/topik yang akan diberitakan. Unsur yang paling dramatis atau mengandung head news lebih diprioritaskan, yang kemudain diikuti dengan unsur/pesan berita lain.
pola piramida via library.binus.ac.id
Contoh:
Seorang tersanka teroris tewas tertembak di rumah penduduk dalam penggerebekan di Temanggung, Sabtu lalu. Pria berusia 30 tahun ditemukan setelah drama baku tembak selama 18 jam. Ia datang ke Temanggung malam hari dan diantar ke ruamah tersebt untuk bermalam. Namun esoknya, polisi menggerebeknya hingga tewas. Saat kejadaian, banyak masyarakat menonton peristiwa menegangkan tersebut.

artikel terkait: membuat kalimat efektif

·         Pola Piramida Terbalik
Pola penulisan berita Piramida Terbalik menekankan pada cara menulis berita yang menempatkan berita terpenting pada bagian akhir. Biasanya, isi berita/kronologis diletakkan di awal berita, yang diikuti dengan tambahan berita lain.
via mmaulanamahdi.blogspot.com

Contoh:
Sabtu lalu, pria 30 tahun yang datang ke Temanggung malam hari diantar ke rumah tersebut untuk bermalam. Sebelum tewas, ia terlibat baku tembak selama 18 jam dengan polisi dalam penggerebekan. Saat kejadian banyak masyarakat menonton peristiwa yang menegangkan itu.  Pria tersangka teroris akhirnya tewas tertembak di rumah penduduk dalam penggerebekan di Temanggung.

·         Pola Pararel
Pola penulisan berita pararel menempatkan semua unsur/bagian berita memiliki kedudukan yang sama penting. Tidak ada bagain berita yang terpenting. Semua unsur berita dapat membangun berita dan menjadi isi berita. Penulisan sesuai angle atau sudut pandang yang akan dikemukakan oleh jurnalis.
pola pararel
artikel terkait: kode etik penulis

Contoh:
Pria tersangka teroris berusia 30 tahun tewas tertembak Sabtu lalu. Sebelumnya ia datang ke Temanggung dan diantar untuk bermalam di salah satu rumah warga. Namun, ternyata polisi menggerebeknya dan terlibat drama baku tembak selam 18 jam. ia tewas dalam penggerebekan. Banyak masyarakat menonton perisitwa menegangkan tersebut.

·         Pola ADIKASIMBA (5WIH)
Pola penulisan berita ADIKASIMBA (5WIH) menekankan cara menulis berita yang bersifat baku, bisa dianggap sebagai kode etik penulis dengan menyajikan aspek apa, di mana , kapan, siapa, mengapa, bagaimana. Lengkap dan akurat menjadi acuan pola ini agar pembaca mudah memahami. Pola ini dkenal sebai pola yang memenuhi strandar teknis jurnalistk.
pola ADIKASIMBA via hallobogor.com
Contoh:
Tersangka terotis tewas di rumah penduduk di Teanggung. Sabtu lalu, pria berusia 30 tahun datang ke Temanggung dan diantar bermalam. Namun esoknya, polisi menggerebeknya dan terlibat drama baku tembak selam 18 jam. Banyak masyarakat yang menonton peristiwa menegangkan tersebut. Ia tewas tertembak di rumah tersebut.

Demikianlah sobat muda ulasan tentang cara menuliskan berita dengan teknik penulisan berita yang benar.

Semoga bermanfaat.


Sumber: Buku Jurnalistik Terapan karya Syarifudin Yunus