Setelah Rinai


Setelah Rinai

Lihat siapa yang lebih menikmati hari-hari setelah rinai itu?
alasan lain untuk kita menerima hidup, gumammu.
Kau benar. (setidaknya aku menikmati detik demi detik)
dalam ketiadaan. ada yang disesalkan

malam berparas tapi tak rupawan
bincang-bincang nona perawan
(aku pendengar yang tak dikenal)
Orang asing tetaplah asing, menurutku
mungkin mereka sependapat.

Tak baik memang menunggu esok
atau lusa. selalu ada yang tiada
dan yang ada menjadi seperti hampa
ternyata hari memiliki rongga
lebih dalam, tak seperti yang kukira

aku menikmati hari-hari
setelah rinai itu tak kedengaran lagi
di kepalaku. Sepi adalah kata yang terbata
seperti saat kuucap kalimat “aku mencintaimu”

dan beberapa waktu terpaut
apakah aku kini telah jadi
titik-titik air yang kita sebut?

setelah rinai via putrapunyacetita.com

awal tahun 2015

Puisi cnta di atas seperti terlahir begitu saja, suatu malam, setelah saya tidak lagi merasakan apa-apa perihal cinta yang pupus (dengan alasan tertentu).

Tapi ada yang berhembus ke dalam dada, entah rindu atau getir?
Atau mungkin hanya khayalku. Padahal sudah beberapa tahun rasa itu berlalu.

Agap saja hadiah dari ketabahan, pikir saya.

Setelah saya menuliskan puisi tersebut rasanya begitu bebas. Begitu lepas.

Saya merasakan pengalaman yang luar biasa tentang perasaan. Mencintai seseorang bukan hal sulit, rupanya, tapi tak ada kemudahan yang saya rasa. Ah, memang agak rumit.

Suatu pelajaran seringkali menguras tenaga, pikiran, dan hati. Suatu pelajaran ternyata bukan hanya berasal dari kesalahan. Dalam sepi imaji terasa tajam.

Saya lebih suka menganggap ini pelajaran, saya lebih menghargai diri saya. Tentu akan ada rinai lain yang lebih deras, yang lebih dan barangkali tak cukup sepadan dengan apa yang pernah saya alami.

Suatu waktu, semoga kita saling jumpa, seperti saat kita menjadi sahabat. Saya harap.
Dan kita tetap bisa bercakap. Tanpa saling mendekap.  

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silakan berkomentar dengan santun, inspiratif dan tidak mengandung SARA...mari saling menginspirasi