7 Cara Ampuh Menjadi Penulis Populer


 7 Cara Ampuh Menjadi Penulis Populer
menjadi penulis populer via solusisupersukses.com
Siapa yang tidak mengenal Andrea Hirata, Aan Mansyur, Radit Yadika? Mereka adalah segelintir penulis terkenal dewasa ini, dengan genre kepenulisan yang berbeda-beda.

Karya-karya mereka laris terjual bahkan beberapa diangkat menjadi film. Andrea Hirata dengan Tetralogi novelnya yang menggebrak pangsa pasar buku di tahun 2005-an, Aan Mansyur dengan novel dan kumpulan puisinya (yang terbaru menjadi bagian dalam film AADC 2) tahun 2016 ini, Raditya Dika dengan cerita humornya yang juga diantarnya difilmkan beberapa tahun silam. Dan masih banyak lagi karya-karya, nama-nama penulis besar di Indonesia.

Dalam kurun waktu tertentu karya-karya sastra (populer) silih berganti. Lantas, bagaimana menyikapinya?

Tentu terdapat kriteria, sasaran, dan konvensi zaman. Kita sangat perlu memperhatikan (lebih tepatnya memprediksikan) karya apa yang akan mengisi kebutuhan masyarakat.

Sejauh yang saya perhatiakan selama ini, cara ampuh menjadi penulis populer memang di perlukan sebagai panduan menulis, terutama untuk para penulis muda. Di antaranya sebagai berikut;

1.      Berpikir sistematis.
berpikir sistematis via arifski.blogspot.com
Dari serangkaian gagasan yang dimiliki seorang penulis, penulis dituntut untuk menyampaikan gagasan-gagasan tersebut dengan rapi. Struktuk penulisan seorang penulis menentukan amanat/makna suatu karya dapat diterima oleh pembaca atau tidak. Sebab, bila sekadar memiliki gagasan yang baik tapi tidak memiliki struktuk bahasa (gramatikal) yang baik pula, pembaca akan kebingungan. Dan kasus yang sering terjadi, karya itu ditinggalkan begitu saja.

2.      Melakukan survei.
melakukan survei via ceritamu.com
Meskipun kita menulis karya fiksi, sebaiknya kita melakukan survei. Survei bertujuan untuk menemukan gagasan yang berbeda dari gagasan lain yang sudah terlebih dahulu ada. Sementara,  karya non fiksi tentu memerlukan data yang relevan. Survei menjauhkan suatu karya dari unsur kesamaan suatu karya. Dari hasil survei kita juga dapat menentukan beragam tanggapan masyarakat dan mengetahui apa yang sedang diminati masyarakat.

3.      Membuat karya yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

dekat dengan kehidupan via tandapagar.com
Pembaca lebih cenderung menikmati karya yang seakan mewakili perasaannya. Atau mewakili kisah hidupnya. Karya yang dekat dengan kehidupan sehari-hari secara persuasif membantu pembaca dalam menanggapi suatu perkara. Sudut pandang penulis tentu memiliki kekuatan “magis” tersendiri untuk menyihir pembacanya.

4.      Menjadi pembaca.

penjadi pembaca via sastraananta.com
Seorang penulis juga merupakan seorang pembaca. Di sini diartikan bahwa penulis lebih peduli, sekaligus berempati terhadap suatu karya (baik karyanya sendiri maupun karya orang lain), sehingga penulis lebih merasakan dan menjiwai karyanya untuk memberi memenuhi keinginan yang diharapkan pembaca pada umumnya.

5.      Karakter.
karakter via kompasiana.com

Pribadi penulis, yang (dalam pandangan) saya harus mempunyai  karakteristik suatu gaya. Karakteristik yang orisinil dari seorang penulis, ialah karakter yang mampu membedakanya dengan masyarakat, bahkan penulis lainnya. Karekter membuat penulis lebih mudah diingat akan karya-karyanya.

6.      Mengikuti tren zaman.

mengikuti tren zaman via kaskus.co.id
Memang agak sulit bagi penulis yang memegang teguh prinsip idealisnya. Namun, konsumen (masyarakat) tidak mau mengerti akan hal itu. Masyarakat lebih suka akan hal-hal yang hangat dan segar. Tidak ada kecenderungan tertentu yang senantiasa laris. Segalanya silih berganti. Bila pun suatu karya dapat bertahan cukup lama, itu hanya menyentuh beberapa kalangan yang memang memiliki empati yang lebih.

7.      Menyadur karya sastra luar negeri.

menyadur karya sastra luar negeri via duniadosen.com
Bukan hal baru, sebenarnya, suatu karya hampir mirip dengan karya lainnya. Justru beberapa karya—tentu dengan lingkup yang berbeda—saduran meraih kesuksesan. Misalnya puisi Krawang-Bekasi karya Chairil Anwar, yang merupakan saduran dari karya Archibald MacLeish, yaitu puisi The Young Dead Soldier. Tenggelamnya Kapal Van Der wijck, novel Buya Hamka, saduran dari karya Alphonse Karr, yaitu Sous les Tilleuls. Tapi ingat, menyadur karya orang bukan berarti menjiplak keseluruhannya (plagiat). Saduran merupakan pengolahan inspirasi terhadap suatu karya.  

Demikian  yang dapat saya sampaikan, kiranya beguna bagi pembaca sekalian, umumnya kemampuan penulis senior, dan khusus penulis pemula (seperti saya) yang terus-menurus (semoga) mencari inspirasi tanpa henti, menuliskannya dan menyebarkannya.

Kegunaan hanya ada bila kita ingin menemukannya. Selamat mencoba sobat muda...
Salam hangat saya

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

silakan berkomentar dengan santun, inspiratif dan tidak mengandung SARA...mari saling menginspirasi